Teknik Eksposure Dalam Fotografi | Assalamualaikum,,, buat
anda yang gemar fotografi atau yang lagi belajar fotografi,, tentunya anda
harus tahu terlebih dahulu teknik dasar dalam fotografi. Nah,, saya akan
berbagi info kepada anda pecinta dunia fotografi atau fotografer pemula tentang
teknik eksposur dalam fotografi.
Apa itu Eksposur??
Cara mendapatkan foto yang menyita perhatian dengan menyeimbangkan aperture, shutter speed, dan ISO.
Apakah hal pertama yang perlu anda ketahui tentang eksposur?
Eksposur yaitu membiarkan cahaya mencapai sensor kamera untuk
merekam foto, diukur dengan yang biasa disebut dengan ‘stop’, di mana setiap
stop merepresentasikan dua kali atau setengah tingkat eksposur dari stop di
sebelahnya. Jika eksposure dinaikan satu stop, sensor kamera menerima dua
tingkat eksposur. Menurunkan eksposur satu stop, maka tingkat eksposur akan
menjadi setengahnya.
Ketiga pengaturan kamera yang memberi kendali atas eksposur,
yaitu aperture, shutter speed, dan ISO, masing-masing dapat di ukur dalam stop.
Misalnya, shutter speed 1/50 detik satu stop lebih lambat dari pada 1/100
detik, yang artinya sensor terekspos dua kali lebih lama. Namun, shutter speed
1/50 detik yang sama mengeskspos sensor setengah dari shutter speed 1/25 detik.
ISO juga diturunkan, dengan ISO 400 satu stop lebih sensitive
dari pada ISO 200, tapi satu stop kurang sensitive dari pada ISO 800. Hubungan antara
rentang aperture yang tersedia pada lensa serupa, tapi rangkaian angkanya lebih
membingungkan. Kenyataan bahwa f/5.6 satu stop lebih kecil dari pada f/4 tapi
satu stop lebih besaar dari pada f/8 membutuhkan pembiasan.
Jadi bagaimana cara mengetahui eksposur yang tepat?
Setelah mengaktifkan matering kamera dengan menekan setengah
shutter release, kamera akan akan menyarankan eksposur berdasarkan pada
kecerahan area yang diukur. Ini biasanya disebut dalam urutan nilai shutter
speed pada aperture dan ISO yang diberikan, misalnya 1/60 detik pada f/8, ISO
200. Pada modu automatic dan scene kamera, pengguna hanya perlu membidik saja. Modus
eksposur semi automatic yaitu Aperture Priority, Shutter Priority, dan Program,
memberi kendali leluasa atas bagaimana anda mengekspos foto, masing-masing
dengan cara berbeda, sementara modus manual menyediakan tanggung jawab penuh
atas aperture, shutter speed, dan ISO.
Penjelasan-penjelasan di atas masih belum cukup untuk
menghasilkan foto yang menawan. Anda juga harus memahami segitiga eksposur. Berikut
ini penjelasannya.
SEGITIGA EKSPOSUR
Memahami efek yang ingin dicapai akan menentukan pengaturan eksposur mana yang perlu dipilih terlebih dahulu.
Untuk melengkapi perannya dalam eksposue, pilihan aperture,
shutter speed, dan ISO memiliki efek signikfikan pada tampilan dan kesan dari
foto. Aperture, misalnya, mempengaruhi ruang tajam, atau seberapa banyak
ketajaman area dalam foto. Shutter speed juga mempengaruhi ketajaman foto,
dengan shutter speed lebih lambat mengrah pada foto kabur, baik disebabkan oleh
obyek yang bergerak ataupun kamera yang tidak disangga dengan cukup baik.
Pilihan ISO memungkinkan anda untunk menggunakan kombinasi
optimal dari shutter speed dan aperture pada kondisi cahaya yang sesuai. Untuk gelap
misalnya, ISO tinggi akan membantu pengelolaan shutter speed dan aperture lebih
fleksibel. Tapi, menaikan ISO juga mengurangi kualitas foto.
segitiga eksposur |
Gunakan segitiga eksposur untuk memutuskan cara menyesuaikan
eksposur. Kuncinya adalah ketika eksposur dinaikan satu elemen. Anda perlu
menurunkan salah satu atau kedua elemen lainnya untuk mempertahankan eksposur
yang sama. Kamera dapat melakukan hal ini untuk anda pada program, aperture
priority, atau shutter priority, tapi anda harus menentukannya sendiri pada
modus manual. Pahami hubungan ini gar anda memiliki kendali lebih leluasa atas
foto yang direkam.
APERTURE
eksposur rendah (Dof luas) dan eksposur tinggi (Dof sempit) |
Ketika mengubah aperture, depth of field pada foto akan berubah, yang mempengaruhi terhadap luas area dalam foto yang terfokus.
SHUTTER SPEED
Eksposur rendah (gerakan Membeku) dan Eksposur tinggi (gerakan kabur) |
Mengubah shutter speed akan mempengaruhi bagaimana obyek bergerak direkam dan bagaimana gunacangan kamera direkam.
ISO
Eksposur rendah (foto jernih) dan Eksposur tinggi (foto berbintik) |
Mengubah ISO atau tingkat sensitivitas mempengaruhi tingkat cahaya yang dibutuhkan sensor, tapi dapat menimbulkan noise visual.
Ketiga elemen tersebut harus di seimbangkan untuk menghasilkan
eksposur yang dapat diterima. Di sinilah mengelola eksposur dalam stop bisa
membantu. Seperti yang terlihat pada contoh perhitungan eksposur. Ketiga eksposur
di bawah ini akan menghasilkan tiga foto yang memiliki tingkat kecerahan sama,
tapi masing-masing foto terlihat sedikit berbeda dengan foto lainnya.
Pengaturan ini menawarkan ruang tajam cukup luas dengan risiko noise yang kentara.
Menaikan aperture menjadi f/4 menandakan dapat dibuka lebih singkat.
Alternatifnya, shutter speed lambat menandakan potensi penggunaan aperture kecil.
Penjelasannya panjang juga yah??? Ya,, untuk menjadi
fotografer prifesional kita harus memahai teknik dasar dalam fotografi. Msih ada
lagi nih penjelasan tentang teknik eksposur. Simak lagi yahhh………
LONG EKSPOSUR
long eksposur |
Membuat foto malam tetap halus tanpa bintik meski menggunakan
eksposur panjang.
Di kamera digital saat ini, fitur Long Eksposur Noise
Reduction sudah lumrah. Termasuk kamera-kamera mirroless. Sesuai namanya,
fungsi ini berguna untuk mencegahnya muncul noise atau bintik pengganggu pada
foto. Terkadang kemunculannya bukan karena penggunaan ISO yang tinggi saja,
namun karena menggunakan eksposur panjang. Misalnya saat memotret di malam
hari. Untuk menghindari noise, biasanya digunakan ISO rendah. Sebagai konsekuensinya,
digunakan shutter speed yang sangat lambat dan tripod untuk mencegah guncangan.
Namun, eksposur panjang dengan sensitivitas rendah itu bukan berarti bisa
menghindari noise yang lain.
Noise bisa muncul ketika sensor merekam dalam waktu yang lama
sehingga menjadi lebih panas. Apalagi jika ISO yang digunakan tinggi, seperti
pada fotografi bintang, maka noise akan lebih banyak muncul. Untuk mengurangi kemunculan
noise akibat long exposure, anda bisa mengaktifkan fitur noise reduction untuk
long exposure.
Nah,, berikut adalah cara untuk mengeset noise reduction foto
malam pada kamera anda. Menghindari kemunculan banyak noise pada penggunaan
shutter speed sangat lambat.
1.Shutter speed lambat
Untuk memotret malam atau bintang biasanya digunakan eksposur
panjang. Menggunakan modus pemotretan manual dimana umumnya pengaturan shutter
speed mengaktifkan opsi Bulb agar dapat diset panjang.
2.Peredam noise
Aktifkan long exposure noise di dalam menu. Biasanya aka nada
opsi On/Off untuk mengaktifkan atau menonaktufkannya. Kamera juga biasanya
menyediakan opsi untuk mengatur tingkat reduksi noise yang dilakukan.
3.Rekam panjang
Ketika memotret menggunakan eksposur panjang, maka pemotretan
akan menjadi lebih lama. Karena setelah pemotretan selesai dilakukan, akan
dilanjutkan dengan proses reduksi noise. Lamanya biasanya sama dengan panjang
eksposur.
Nah,, setelah penjelasang yang begitu panjang, tentunya ada
bertambah paham bukan. Tinggal di praktekin di lapangan.
Salam jepret |
Wassalamualaikum
Tag :
tips
0 Komentar untuk "Teknik Eksposur Dalam Fotografi"