7 Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Ibu Hamil | Assalamualaikum… Kali ini kami akan berbagi info untuk para Ibu hamil. Simak infonya yaa… Kebutuhan energy dan zat gizi untuk Ibu hamil tentu saja berbeda dengan wanita biasa. Ia harus mampu mengkonsumsi makanan yang cukup untuk metabolism tubuhnya sekaligus untuk memastikan janinnya tumbuh dengan sehat.
Nah,, berikut ini adalah 7 kebutuhan energi dan zat gizi untuk ibu hamil:
Kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu hamil lebih besar dibandingkan kondisi normal lainnya, tetapi peningkatan jumlah energi dapat dikategorikan kecil yaitu 15% dari kebutuhan normal. Untuk mengimbangi peningkatan metabolisme, pertumbuhan janin, dan menjaga kadar glukosa darah tetap normal, diperlukan tambahan energi sebesar 180 kkal perhari selama kehamilan trimester 1 dan 300 kkal untuk trimester 2 dan 3.
Protein dibutuhkan untuk membangun jaringan pada ibu dan janin. Selain itu, protein juga berguna menambah volume darah untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan darah selama proses pengiriman zat gizi. Protein berguna dalam perkembangan jaringan payudara (sebagai persiapan proses menyusui) dan memperluas uterus agar dapat diisisi oleh cairan amniotik (air ketuban). Oleh karenanya, dibutuhkan protein sebesar 17 g selama kehamilan.
Proporsi konsumsi energi dan lemak dianjurkan tidak melebihi 30% dan pembiarannya harus memprioritaskan komposisi asam lemaknya. Komposisi lemak atau minyak yang jenuh maksimal 8% dari total energi.
Ibu hamil membutuhkan vitamin B, khususnya asam folat dan vitamin C dalam jumlah yang lebih tinggi. Vitamin C dibutuhkan untuk mengubah asam folat menjadi bentuk aktif, membantu penyerapan zat besi, dan membantu pembentukan jaringan penghubung. Selama kehamilan diperlukan tambahan vitamin C sebesar 10 mg/hari.
Peningkatan metabolisme menyebabkan kebutuhan akan vitamin B bertamabah yaitu thiamin, riboflavin, niacin, dan vitamin B6. Vitamin B berperan sebagao ko-enzim pada proses metabolisme energi. Ibu hamil memerlukan tambahan 0,3 mg thiamin yang di transfer melalui ASI. Kehamilan akan meningkatkan kebutuhan riboflavin sehingga dianjurkan asupan riboflavin sebesar 0,75 mg/1000 kkal per hari. Tambahan vitamin B lainnya adalah 4 mg niasin dan 0,4 mg piridoksin (B6).
Wanita hamil yang berusia lebih dari 25 tahun dengan diet seimbang akan dapat memberikan kecukupan vitamin D, E, dan K. konsumsi vitamin A di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan pada awal kehamilan akan beresiko terhadap terganggunya pembentukan embrio. Namun, jika ibu hamil mengkonsumsi vitamin A mencapai 10.000 IU atau lebih dalam bentuk suplementasi juga akan beresiko negatif terhadap pertumbuhan janin. Vitamin A lebih baik dikonsumsi dalam bentuk karoten. Pemberian vitamin A dalam bentuk pro-vitamin (beta-karoten) dapat menurunkan angka kematian ibu hamil mencapai 40 – 49 %, terutama di Negara berkembang. Ibu hamil membutuhkan tambahan vitamin A sebesar 300 ug RE per hari. Kebutuhan vitamin D, E, dan K sama dengan saat sebelum hamil.
Mineral merupakan bahan penyusun dari struktur tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil dan janin membutuhkan mineral untuk membangun jaringan baru.
Ibu hamil membutuhkan zat besi lebih banyak dari biasanya. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel-sel darah merah janin sebesar 246 mg, kebutuhan placenta 134 mg, untuk perbanyakan sel-sel darah ibu hamil sebesar 290 mg, serta untuk meningkatkan massa hemoglobin termasuk simpanan sebesar 500 mg. jika ditotal jumlahnya adalah 1.170 mg, lalu dikurangkan dengan jumlah zat besi yang biasa dikeluarkan saat menstruasi yaitu 120 mg. pengurangan ini dilakukan karena selama kehamilan seorang wanita tidak mengalami menstruasi, akibatnya seorang wanita dapat menghemat pengeluaran zat besi totalnya adalah 1.050 mg atau 1,1 gram.
Demikian informasi untuk para ibu hamil yang bisa kami berikan. Tentunya kesehatan ibu hamil dan janin sangatlah penting.Semoga bermanfaat untuk Anda.
Wassalamualaikum…
1. Energi
Kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu hamil lebih besar dibandingkan kondisi normal lainnya, tetapi peningkatan jumlah energi dapat dikategorikan kecil yaitu 15% dari kebutuhan normal. Untuk mengimbangi peningkatan metabolisme, pertumbuhan janin, dan menjaga kadar glukosa darah tetap normal, diperlukan tambahan energi sebesar 180 kkal perhari selama kehamilan trimester 1 dan 300 kkal untuk trimester 2 dan 3.
2. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun jaringan pada ibu dan janin. Selain itu, protein juga berguna menambah volume darah untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan darah selama proses pengiriman zat gizi. Protein berguna dalam perkembangan jaringan payudara (sebagai persiapan proses menyusui) dan memperluas uterus agar dapat diisisi oleh cairan amniotik (air ketuban). Oleh karenanya, dibutuhkan protein sebesar 17 g selama kehamilan.
3. Lemak
Proporsi konsumsi energi dan lemak dianjurkan tidak melebihi 30% dan pembiarannya harus memprioritaskan komposisi asam lemaknya. Komposisi lemak atau minyak yang jenuh maksimal 8% dari total energi.
4. Vitamin larut air
Ibu hamil membutuhkan vitamin B, khususnya asam folat dan vitamin C dalam jumlah yang lebih tinggi. Vitamin C dibutuhkan untuk mengubah asam folat menjadi bentuk aktif, membantu penyerapan zat besi, dan membantu pembentukan jaringan penghubung. Selama kehamilan diperlukan tambahan vitamin C sebesar 10 mg/hari.
Peningkatan metabolisme menyebabkan kebutuhan akan vitamin B bertamabah yaitu thiamin, riboflavin, niacin, dan vitamin B6. Vitamin B berperan sebagao ko-enzim pada proses metabolisme energi. Ibu hamil memerlukan tambahan 0,3 mg thiamin yang di transfer melalui ASI. Kehamilan akan meningkatkan kebutuhan riboflavin sehingga dianjurkan asupan riboflavin sebesar 0,75 mg/1000 kkal per hari. Tambahan vitamin B lainnya adalah 4 mg niasin dan 0,4 mg piridoksin (B6).
5. Vitamin larut lemak
Wanita hamil yang berusia lebih dari 25 tahun dengan diet seimbang akan dapat memberikan kecukupan vitamin D, E, dan K. konsumsi vitamin A di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan pada awal kehamilan akan beresiko terhadap terganggunya pembentukan embrio. Namun, jika ibu hamil mengkonsumsi vitamin A mencapai 10.000 IU atau lebih dalam bentuk suplementasi juga akan beresiko negatif terhadap pertumbuhan janin. Vitamin A lebih baik dikonsumsi dalam bentuk karoten. Pemberian vitamin A dalam bentuk pro-vitamin (beta-karoten) dapat menurunkan angka kematian ibu hamil mencapai 40 – 49 %, terutama di Negara berkembang. Ibu hamil membutuhkan tambahan vitamin A sebesar 300 ug RE per hari. Kebutuhan vitamin D, E, dan K sama dengan saat sebelum hamil.
6. Mineral
Mineral merupakan bahan penyusun dari struktur tubuh. Oleh karena itu, ibu hamil dan janin membutuhkan mineral untuk membangun jaringan baru.
7. Zat besi (fe)
Ibu hamil membutuhkan zat besi lebih banyak dari biasanya. Zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel-sel darah merah janin sebesar 246 mg, kebutuhan placenta 134 mg, untuk perbanyakan sel-sel darah ibu hamil sebesar 290 mg, serta untuk meningkatkan massa hemoglobin termasuk simpanan sebesar 500 mg. jika ditotal jumlahnya adalah 1.170 mg, lalu dikurangkan dengan jumlah zat besi yang biasa dikeluarkan saat menstruasi yaitu 120 mg. pengurangan ini dilakukan karena selama kehamilan seorang wanita tidak mengalami menstruasi, akibatnya seorang wanita dapat menghemat pengeluaran zat besi totalnya adalah 1.050 mg atau 1,1 gram.
Demikian informasi untuk para ibu hamil yang bisa kami berikan. Tentunya kesehatan ibu hamil dan janin sangatlah penting.Semoga bermanfaat untuk Anda.
Wassalamualaikum…
Tag :
Kesehatan
0 Komentar untuk "7 Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Ibu Hamil"